KUPANG, papua.newsline.id – Misa Pemakaman Uskup Emeritus Petrus Turang di laksanakan hari ini di Gereja Katedral Paroki Kristus Raja Kupang, Selasa (08/04/2025) pukul. 09.00 WIT. Jenazah Mgr. Petrus Turang di makamkan di pelataran gereja katedral Kristus Raja Kupang, berdampingan dengan makam Mgr. Gregorius Monteiro,SVD, Uskup pendahulunya.
Pemakaman di hadiri 8 Uskup dari wilayah keuskupan di Indonesia, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Unsur Anggota DPR RI, Pejabat Kementerian Agama Republik Indonesia, Pimpinan dan Anggota DPR Provinsi NTT, Forkopimda Provinsi NTT, Kapolda NTT Irjrn.Pol. Daniel Tahi Mannang Silitonga, Wali Kota Kupang, Cristian Widodo, Para Bupati dan Wakil Bupati se-NTT, Pejabat Sipil TNI POLRI , Tokoh agama, Tokoh masyarakat, Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda, Keluarga Besar Akmahum Petrus Turang, Para Imam, Rohaniawan dan Rohaniwati.
Suasa haru pilu yang sangat mendalam menyelimuti seluruh jemaat yang hadir.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Misa Requiem di pimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni di dampingi para uskup.
Dalam Khotbah Ketua KWI Mgr. Antonius Bunjamin Subianto, OSC, Uskup Bandung menyampaikan almarhum Mgr. Pertus Turang adalah orang yang memiliki kehidupan yang keras, keras kepada dirinya sendiri,hingga ia tampak keras kepala, keras hati, dan menuntut orang lain untuk juga keras kepada kehidupannya sendiri.
“ maka dalam pesannya, yang saya dengar kepada para 19 Imam saat tahbisan, hendaklah para Imam Gembala, jangan mencari diri sendiri tetapi menghidupi identitas Imamatnya, menyadari rahmat Allah yang begitu besar dalam dirinya dan hidup “ kata Mgr. Antonius mengulangi pesan Uskup Turang.
Di tambahkan Monsinyur Petrus Turang tidak pernah mencari dirinya sendiri, mau di sebut galak, mau disebut keras, mau di sebut otoriter, tidak apa-apa, yang penting, ia setia kepada Allah, dan mengabdikan diri secara total kepada umat dan masyarakat yang di percayakannya. Maka dalam sebuah televisi di tuliskan seorang pribadi yang telah mengabdikan diri demi kesejahteraan masyarakat telah tiada.
Sementara itu Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutan menyampaikan ungkapan turut berdukacita yang mendalam mewakili pemerintah dan seluruh masyarakat NTT atas meninggalnya Mgr. Petrus Turang, Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang.
“ hari ini kita menghantarkan jasad uskup Turang yang kita cintai pada peristirahatannya yang terakhir. ” Kata Gubernur dengan terbata-bata sambil menitikan air mata.
Di sampaikan lebih lanjut bahwa Uskup Pit Turang bukan hanya orang Manado, tetapi beliau adalah juga putra NTT, yang pantas di sebut sebagai primus interpares masyarakat NTT dengan jejak yang luar biasa. Uskup Pit Turang mengabdikan diri selama 27 tahun di Keuskupan Agung Kupang, dan telah melewati berbagai kisah bersama dengan lima gubernur NTT. Beliau bukan hanya gembala yang mengayomi kelompok Katolik, tetapi mengayomi seluruh umat dari berbagai latar belakang agama.
Di kesempatan yang sama Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni membacakan ungkapan bela sungkawa dari Sekretaris Negara Vatikan yang mengungkapkan dukacita mendalam dari Bapa Suci Paus Fransiskus, atas berpulangnya Uskup Emeritusa Mgr. Petrus Turang.
Uskup Agung Kupang juga menyampaikan rasa terimakasih kepada segenap keluarga inti bapak uskup dan seluruh umat Manado, yang telah memberikan putra terbaik menjadi gembala selama 27 tahun di keuskupan Agung Kupang, Terimakasih kepada Para Uskup yang tergabung dalam KWI, Terimaksaih juga Bapak Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo dan umat keuskupan Agung Jakarta, Terimakasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, Terimaksaih kepada petugas medis,baik di Manado maupun di RS Pondok Indah Jakarta, Terimakasih kepada Pemerintah NTT, Kapolda NTT, DANREM 161 Wira Sakti Kupang.
“ dan pada akhirnya kita semua dengan rela, melepaskan kepergian dari sang gembala kita, uskup kita, Mgr.Petrus Turang kembali ke pangkuan Allah, dengan harapan kiranya Allah yang Maharahim, menganugerahinya kehidupan abadi bersama-Nya, dengan Para Kudus dalam kerajaan Surga, dan semoga beliau senantiasa, tetap dan terus hadir dalam wujud rohnya untuk mendoakan dan juga memberikan kekuatan kepada kita sekalian untuk melanjutkan semua karir yang telah di rintisnya selama ini, sehingga apa yang menjadi harapan beliau dan menjadi harapan kita bersama kedepan boleh terwujud” Ujar Uskup Agung Kupang mengakhiri sambutannya.
Mgr. Petrus Turang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang menghembuskan nafasnya di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada Jumat (4/4/2025) pukul 06.20 waktu setempat, setelah menjalani pelayanan kesehatan karena sakit. Jenazahnya disemayamkan sementara di Gereja Katedral Jakarta dan pada tanggal 5 April 2025, Jenazah Uskup kemudian di terbangkan ke Kupang NTT untuk dimakamkan. ( RD-Youtube Keuskupan Agung Kupang)