Jakarta,dotNews.id – Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK), ikut bicara soal Koalisi Perubahan yang rencananya mengusung Anies Baswedan sebagai Capres batal melakukan deklarasi pada 10 November kemarin.
Ia menilai, deklarasi koalisi Anies Baswedan sebagai capres itu hanya tinggal menunggu waktu. “Ya itu soal waktu saja, soal waktu,” kata Jusuf Kalla.
Menurutnya, kegagalan deklarasi koalisi partai pengusung Anies terjadi karena masih adanya sejumlah hal yang didiskusikan antara parpol yang tergabung di koalisi itu. “Mereka memang ada beberapa hal yang masih didiskusikan,” ungkap JK, seperti dilansir dari detikJatim, Sabtu (12/11).
Ia pun mengatakan, hal yang paling utama dalam kontestasi Pilpres yakni figur yang diusung dan bukan hanya soal partai pengusung. “Pilpres itu kan memilih presiden. Presiden itu haruslah tokoh yang bisa memajukan bangsa yang makmur dan adil. Karena ini kita lebih arif apabila kita memilih berdasarkan kemampuan, kriteria daripada calon itu. Tidak asal ini partainya, itu tidak,” tuturnya.
Diketahui, koalisi pengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang yang digagas Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat batal melakukan deklarasi.
Pembatalan deklarasi koalisi Anies yang sedianya dilaksanakan pada 10 November lalu itu disebut lantaran sejumlah alasan.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dalam diskusi ‘Menakar Proses Kandidat Capres 2024 dan Siapa Paling Berpeluang?’, di Kantor KMI, Salemba, Jakarta Pusat beberapa hari lalu mengungkapkan salah satu alasan batalnya deklarasi tersebut. “Politik oligarki, karena high cost-nya gede, mau nggak mau, kami di Koalisi Perubahan lagi coba, kenapa agak lama? Bocoran dikit, kami lagi lawan oligarki, ini nggak boleh ada pemodal besar yang menguasai kita, makanya kita lagi menggalang format gerakan,” ujar Mardani Ali. “Kenapa? Sekali kita menerima bantuan dari semua freelance pasti nanti akan terganggu, nggak ada yang nggak, oligarki politik ini kadang-kadang dia mainnya dua kaki, ini harus dilawan,” sambungnya.
PKS pun, lanjut Mardani, masih terus bermusyawarah dengan NasDem dan Demokrat perihal koalisi Anies itu. Namun, hingga saat ini belum menemukan waktu yang tepat. “Dalam menghadapi problem besar ini harapan kami 2024, betul-betul jadi fajar baru bagi Indonesia maju. Karena itu komitmen PKS Nasdem dan PD untuk terus musyawarah, waktunya kapan? In just battle time, tinggal waktunya tapi komitmen membersamai,” pungkasnya.(**)