Serangan KKB, Tewaskan Anak Kepala Suku di Papua

Kamis, 10 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

9 / 100

Jakarta, dotNews.id – Tidak ada lagi tempat bagi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Papua. Masyarakat diminta menolak kehadiran kelompok ini.

Hal ini disampaikan Kepala Suku Kabupaten Puncak Abelom Kogoya, pasca penembakan anak Kepala Suku Dani, Beby Tabuni yang turut menjadi satu dari delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT), korban tewas tertembak KKB pada Selasa (01/03/22) lalu.

Beby merupakan orang asli Papua yang menjadi korban dalam insiden berdarah itu. “Saya tidak mau lagi mereka datang tembak-tembak tempat saya, kalau mereka berbuat lagi saya minta aparat keamanan langsung amankan mereka dan diproses,” kata Abelom saat pemakaman Beby sebagaimana disiarkan keterangan tertulis Polda Papua, Rabu (09/03/22), di lansir CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai kepala suku Abelom menyampaikan permintaan tersebut di hadapan seluruh masyarakat Ilaga yang mendatangi pemakaman Beby Tabuni.

Menurutnya, pimpinan suku-suku di Kabupaten Puncak telah menolak kehadiran KKB di sana. Ia pun menambahkan apabila kelompok separatis itu datang, masyarakat dihimbau agar tak menerima.

Abelom menyatakan bahwa kelompok separatis yang kini telah dicap sebagai teroris oleh pemerintah itu bukan bagian dari saudara mereka lagi. “Kalau dianggap saudara tidak mungkin anak ini Beby Tabuni mereka bunuh, mereka cuma buat hancur kota ini, mereka bakar, mereka membunuh,” ucapnya.

Sebagai informasi, delapan warga sipil itu berada di Kamp Pala Timur Telematika saat peristiwa penembakan tersebut. Menurut kronologi versi TNI, semula seorang karyawan tengah memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga.

Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan bahwa seorang karyawan berinisial AL melaporkan kejadian penyerangan terhadap karyawan PTT yang sedang memperbaiki BTS.

Ia menambahkan, insiden itu terekam dalam CCTV Tower PTT. Menurut dia, salah seorang karyawan berinisial NS kemudian meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) –disebut aparat KKB– mengakui keterlibatannya dalam penembakan delapan orang tersebut.

J mouru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan bahwa pihaknya menembak mati Beby yang merupakan orang asli Papua karena kerap memberikan informasi kepada aparat TNI-Polri. “Debi Tabuni yang dibunuh di Beoga bersama dengan orang immigrants Indonesia itu adalah Agen informan TNI Polri yang selalu memberikan informasi keberadaan pasukan TPNPB,” kata Sebby.

(*)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

MCM Dorong Menkomdigi dan DPR RI Kaji Soal Pembatasan Medsos bagi Anak-anak
Polres Nganjuk Tangkap 4 Pelaku Pengedar Narkotika dan Obat Keras
Kapolda Bali Gelar Kunker ke Wilkum Polres Buleleng
Berikan Arahan Kepada Bhabinkamtibmas, Kapolres Gianyar: Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
Enam Kades di Tulungagung Tersandung Kasus Dugaan Korupsi Selama Tahun 2024
Polres Buol Lakukan Lidik ,Ungkap Kematian Wanita Yang Hilang Di Area Kebun Sawit
Fasilitas Ruas Jalan Desa Duamayo Di Buol Rusak Parah
Penambangan Emas Ilegal Di Duga Gunakan Alat Berat Di Area HGU PT Sonokeling
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 05:01 WITA

MCM Dorong Menkomdigi dan DPR RI Kaji Soal Pembatasan Medsos bagi Anak-anak

Jumat, 17 Januari 2025 - 19:23 WITA

Polres Nganjuk Tangkap 4 Pelaku Pengedar Narkotika dan Obat Keras

Jumat, 17 Januari 2025 - 18:31 WITA

Kapolda Bali Gelar Kunker ke Wilkum Polres Buleleng

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:53 WITA

Berikan Arahan Kepada Bhabinkamtibmas, Kapolres Gianyar: Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat

Jumat, 17 Januari 2025 - 12:05 WITA

Enam Kades di Tulungagung Tersandung Kasus Dugaan Korupsi Selama Tahun 2024

Berita Terbaru