Bolmut, dotNews.id – Realisasi serapan pupuk subsidi di Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) masih jauh dari harapan. Pasalnya, hasil evaluasi serapan pupuk bersubsidi ini baru dikisaran angka 10 persen dari 6000 ton.
Hal ini pun membuat sejumlah pemerhati Bolmut berharap adanya langkah representatif dari pihak instansi terkait agar persoalan serapan pupuk ini teratasi dan bisa diterima oleh para petani sesuai harapan.
“Pemerintah daerah harus turun tangan mengatasi hal ini, baik itu dalam bentuk sosialisasi maupun edukasi kepada petani,” ujar Sukri Mararo, Rabu (24/5/2023).
Menurutnya, sangat disayangkan jika alokasi pupuk yang diberikan pemerintah pusat ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para petani.
“Otomatis pupuk bersubsidi ini akan berpengaruh pada hasil produksi pertanian jika tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para petani, makanya juga harus ada campur tangan pemerintah daerah,” tukasnya.
Sementara itu kepada wartawan Sekretaris Dinas Pertanian, perkebunan dan Peternakan (Distan) Bolmut, Zulkan Pohontu SPt mengatakan, minimnya capaian penyaluran pupuk bersubsidi di Bolmut akibat kurangnya daya beli dari para petani.
“Evaluasi kita di lapangan rata-rata para petani yakni belum mampu membeli pupuk subsidi yang sudah tersedia dari para distributor,” kata Zulkan.
Dikatakannya lagi, seharusnya para petani bisa menyisihkan sedikit hasil pertanian untuk kebutuhan pembelian pupuk subsidi.
“Atau bisa juga seperti sistem menabung. Dimana para petani sudah menyiapkan stok pupuk sebelum mengelola pertanian,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk tahun 2023 besaran kuota pupuk subsidi Bolmut terjadi peningkatan sebanyak 300 persen dari tahun sebelumnya 2022.
“Tahun ini besaran pupuk kita sebanyak 6.000 ton, sedangkan tahun kemarin 1.400 ton,” terang Zulkan.(**)