Jakarta, dotNews.id – Tren nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat, terus melemah dari Bulan Mei 2023 sampai dengan sekarang ini.
Hal ini membuat para analis menilai pelemahan rupiah tak lepas dari kebijakan suku bunga bank sentral AS (The Fed).
Sejak 2 Mei 2023 tercatat, nilai tukar rupiah berada pada angka Rp14.714 per dolar AS. Nilai tukar mata uang Indonesia terus melemah menjadi Rp14.994 pada 31 Mei 2023.
Pada 30 Juni, nilai tukar rupiah kembali turun menjadi Rp15.066 per dolar AS. Namun, rupiah sempat kembali menguat ke posisi Rp15.080 per dolar AS pada 31 Juli 2023.
Nilai tukar rupiah pada Jumat (6/10/2023) berada di posisi Rp15.612 per dolar AS. Lantas Rupiah ata menguat 5,5 poin atau minus 0,04 persen dari perdagangan sebelumnya.
Ariston Tjendra salah satu Pengamat Pasar Keuangan menuturkan, kebijakan suku bunga acuan AS menjadi pemicu penguatan dolar tahun ini. Di satu sisi, kebijakan moneter AS menjadi perhatian pelaku pasar global.
Dijelaskannya, dolar AS mempengaruhi transaksi global. Dimana transaksi pembayaran valas global yang memakai dolar AS masih tinggi, sekitar 46 persen dibandingkan nilai tukar lainnya.
Selain itu, dolar AS juga memegang sekitar 60 persen cadangan devisa global. Dengan begitu, ketergantungan dunia terhadap dolar AS masih tinggi.(CNN Indonesia)