NEWSLINE | Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Provinsi Gorontalo, Ketua Dewan Pembina Presidium Nasional (Presnas) Pembentukan Provinsi Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo, bersama sejumlah aktivis Presnas berkumpul di Rumah Djoeang 2000, Desa Tinelo, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Kamis (5/12/2024).
Rumah Djoeang 2000, yang menjadi saksi sejarah perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo, menjadi tempat peringatan yang dihadiri sejumlah tokoh seperti Molly Ahmad, La Saofu, Rauf Nagaring, Alia Sidik, AKBP (Purn) Djamila Lihawa, Sunarto Tangahu, dan aktivis lainnya. Acara ini ditutup dengan pemotongan tumpeng serta doa bersama.
Refleksi Perjuangan Gorontalo Berprovinsi
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nelson yang juga menjabat sebagai Bupati Gorontalo menyampaikan bahwa acara sederhana ini menjadi momen refleksi perjuangan pembentukan Provinsi Gorontalo. “Di Rumah Juang inilah langkah awal perjuangan dimulai. Para aktivis menyatukan visi untuk memenuhi harapan masyarakat,” ujarnya.
Didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Armin Naway, Prof. Nelson mengenang bahwa Provinsi Gorontalo berhasil terbentuk hanya dalam 11 bulan setelah deklarasi di Gelora 23 Januari Telaga pada Hari Patriotik, 23 Januari 2000. Hal ini menjadikan Gorontalo sebagai salah satu provinsi yang proses pembentukannya tercepat di Indonesia.
Pengesahan Provinsi Gorontalo melalui Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 terjadi pada 5 Desember 2000. Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menandatangani undang-undang tersebut pada 22 Desember 2000.
Nelson juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi dalam proses pembentukan provinsi. Minimnya pendanaan membuat para pejuang menggunakan cara kreatif, seperti menjual stiker senilai Rp1.000 untuk menggalang dana. “Kami bahkan harus menggunakan kapal laut atau memutar ke Manado terlebih dahulu jika menggunakan pesawat. Anggota DPR RI pun dijemput melalui Atinggola,” kenangnya.
Peran besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo yang dipimpin Weni Liputo, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo yang dipimpin Abdullah Paneo, menjadi sorotan sebagai pendukung penggalangan dana melalui stiker tersebut.
Peringatan HUT Provinsi Gorontalo ke-24 ini, menurut Prof. Nelson, menjadi momentum penting untuk mengingat tujuan awal pembentukan provinsi. Apalagi tahun ini, Gorontalo memiliki kepemimpinan baru, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah, yang akan memimpin pemerintahan selama lima tahun ke depan.
“Semangat persatuan, kebersamaan, dan perjuangan masih sangat dibutuhkan untuk membangun Gorontalo yang lebih baik. Mari bersama-sama mengawal pemerintahan baru demi mewujudkan cita-cita pendirian provinsi,” tutup Nelson.
Sumber Berita : Humas Pemkab Gorontalo