Nelayan Bolmut Terpaksa Gantung Dayung

Minggu, 15 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cuaca ekstrim melanda Kabupaten Bolmut saat ini, membahayakan para nelayan setempat

Cuaca ekstrim melanda Kabupaten Bolmut saat ini, membahayakan para nelayan setempat

Bolmut,dotNews.id – Tingginya curah hujan yang disertai angin kencang, mengakibatkan gelombang pantai kerap naik hingga 2 meter. Akibatnya, para nelayan tak bisa melaut dan harus kembali gantung dayung untuk beberapa bulan kedepan. “Pengalaman tahun sebelumnya, musim hujan di Bulan November akan berlanjut hingga Bulan Februari atau Maret,” ujar Sumarlin Lauma, salah seorang nelayan pantai Bunor Boroko, Minggu (15/1).

Dia menambahkan, kondisi ini cukup rawan untuk membuat harga ikan ikut-ikutan naik di pasar local. Sebelumnya tandas Sumarlin, harga ikan tidak terpengaruh naik karena pasokan dari para nelayan local yang masih lancar dalam jumlah besar. Namun saat ini para nelayan tak ada yang berani melaut, karena ombak kerap naik hingga 2 meter. “Bahkan sebagian dari kami mulai pada banting setir menjadi buruh bangunan, sementara sebagian lainnya memilih bekerja pada kebun-kebun milik masyarakat,” urainya.

Semetara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmut, tak henti-hentinya mengingatkan kepada para nelayan setempat, agar tetap waspada dengan cuaca alam yang ekstrim saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pasalnya, memasuki musim penghujan di awal tahun 2023, cuaca akhir-akhir ini mulai kurang bersahabat. Sehingga para nelayan harus mempertimbangkan dengan matang jika ingin turun melaut. “Kami (Pemkab Bolmut, red) wajib untuk selalu mengingatkan akan bahaya yang sewaktu-waktu bisa menimpa masyarakat nelayan. Sebab akhir-akhir ini cuaca alam semakin tidak menentu,” ungkap Kepala BPBD Bolmut, Sofyanto Pinongowa, Minggu (15/1).

Menurutnya, beberapa bulan ke depan ini diprediksi cuaca alam semakin tidak menentu, sehingga hujan deras disertai angin kencang, serta gelombang pasang akan datang kapan saja.

Dengan begitu tandas Ponongowa, akan menghantam apa saja yang berada di lautan. Begitu juga kepada warga yang tinggal di pesisir pantai, bantaran sungai serta masyarakat yang tinggal di kaki gunung harus tetap waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Kami saat ini terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, agar sebelum terjadi sudah bisa diantisipasi terlebih dahulu,” pungkasnya.(fais)

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ciptakan Situasi Tetap Kondusif Personil Sat Samapta Polres Bangli Tingkatkan penggelaran Blue Light 
Selamat Jalan, Mantan Bupati Ke Dua, Tokoh Panutan dan Pejuang Pemekaran Kabupaten Buol
Enam Kades di Tulungagung Tersandung Kasus Dugaan Korupsi Selama Tahun 2024
Kades di Mojokerto Ditangkap di Balikpapan, Korupsi Proyek PJL Rp 120 Juta
Kepala Desa di Sulut Korupsi Rp 6,6 Miliar, Dana Proyek Rp 9 Miliar Tak Masuk APBDes
Polres Buol Lakukan Lidik ,Ungkap Kematian Wanita Yang Hilang Di Area Kebun Sawit
Kemenag Buol Gelar Upacara Hari Amal Bakti Ke 79 Tahun 2025
Pemkab Gelar Orientasi Penyusunan RKPD Serta Sosialisasi RPJPD 2025-2045

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 07:45 WITA

Ciptakan Situasi Tetap Kondusif Personil Sat Samapta Polres Bangli Tingkatkan penggelaran Blue Light 

Jumat, 17 Januari 2025 - 16:08 WITA

Selamat Jalan, Mantan Bupati Ke Dua, Tokoh Panutan dan Pejuang Pemekaran Kabupaten Buol

Jumat, 17 Januari 2025 - 12:05 WITA

Enam Kades di Tulungagung Tersandung Kasus Dugaan Korupsi Selama Tahun 2024

Kamis, 16 Januari 2025 - 20:16 WITA

Kades di Mojokerto Ditangkap di Balikpapan, Korupsi Proyek PJL Rp 120 Juta

Kamis, 16 Januari 2025 - 14:58 WITA

Kepala Desa di Sulut Korupsi Rp 6,6 Miliar, Dana Proyek Rp 9 Miliar Tak Masuk APBDes

Berita Terbaru