Mitos Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia, Prancis Korban Selanjutnya

Minggu, 20 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SPORT,dotNews.id – Helatan sepak bola akbar, Piala Dunia Qatar tak lama lagi akan segera digelar pada akhir tahun 2022.

Banyak tanggapan terkait kutukan bagi juara bertahan Piala Dunia. Apakah Prancis jadi korban selanjutnya di Piala Dunia 2022 Qatar?.

Tentunya tak dapat dipungkiri selalu ada cerita menarik dibalik kemeriahan Piala Dunia, tak terkecuali Piala Dunia 2022 Qatar yang sudah dinanti-nantikan banyak pecinta sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan cerita tentang kutukan dan mitos pun selalu mewarnai meriahnya piala dunia.

Mitos dan kutukan yang paling ramai dibicarakan banyak orang yaitu kutukan juara bertahan piala dunia. Konon juara bertahan piala dunia akan bernasib apes atau sial di piala dunia edisi berikutnya.

Tak heran banyak kalangan yang menganggap hal itu memang benar terjadi. Tapi tak sedikit juga yang menganggap bahwa hal tersebut hanya sebuah kebetulan saja.

Terlepas dari benar atau tidaknya mitos tersebut, namun faktanya setiap juara bertahan sejak Piala Dunia 2006, sang juara bertahan selalu apes di piala dunia edisi berikutnya.

Sebut saja Italia yang merupakan juara Piala Dunia 2006, tapi sayangnya Italia justru tak mampu berbuat banyak di Piala Dunia 2010

Begitu juga Spanyol yang merupakan juara Piala Dunia 2010 pun tak mampu berbuat banyak di Piala Dunia 2014. Bahkan Spanyol merupakan Negara yang gugur pertama di Piala Dunia 2014.
Padahal Spanyol merupakan tim kuat dengan para pemain bintang yang berlaga di liga top Eropa.

Hal yang sama juga dirasakan Jerman sebagai juara Piala Dunia 2014, lagi-lagi tak mampu berbuat banyak di Piala Dunia 2018. Jerman pun tak mampu lolos dari babak fase grup. Bahkan yang lebih memalukan yaitu Jerman dikalahkan Korea Selatan.

Padahal Jerman merupakan Negara kuat dengan skuat pemain bintang merata di setiap lininya. Permainan Jerman pun bisa dibilang tak berubah. Jerman mampu tampil menyerang dengan cepat, sebagaimana ciri khas permainan Jerman.

Tapi sialnya Jerman selalu kalah di setiap pertandingan. Diman setiap serangan Jerman yang berbahaya pun selalu digagalkan kiper lawan.

Nah Prancis Juara Piala Dunia 2018, apakah Prancis akan mengalami nasib yang sama pulang atau angkat koper lebih awal di Piala Dunia Qatar 2022. Menarik untuk disaksikan dan mengetahui jawabannya nanti.(*)

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Open Tournamen Pencak Silat Bupati Bolmut Cup Resmi dibuka
Menang Dramatis, Anak Asuh Kadis Kominfo Bolmong Sabet Trophy Walikota Cup 2024.
STA Berbaur Dengan Warga Kotamobagu Saat Jalan Sehat
Sirajudin Nahkodai Ketua Koni Bolmut Masa Bakti 2024-2029
Red Spark Kalah Atas Pink Spider di Babak Pertama Playoff, Ko hee-jin : Banyak Kesalahan Terjadi
Diincar Pelatih Club Italia, Lee So-young Akui Kemampuan Megawati Hengestri
Taekwondo Bolmut Unjuk Taring, 9 Medali Jadi Tumbal di Bawa Pulang Dari Kejuaraan Speed Cup
Red Spark Targetkan Dua Kemenangan Beruntun
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 20 Agustus 2024 - 12:35 WITA

Open Tournamen Pencak Silat Bupati Bolmut Cup Resmi dibuka

Sabtu, 13 Juli 2024 - 21:03 WITA

Menang Dramatis, Anak Asuh Kadis Kominfo Bolmong Sabet Trophy Walikota Cup 2024.

Minggu, 30 Juni 2024 - 20:09 WITA

STA Berbaur Dengan Warga Kotamobagu Saat Jalan Sehat

Senin, 1 April 2024 - 13:09 WITA

Sirajudin Nahkodai Ketua Koni Bolmut Masa Bakti 2024-2029

Sabtu, 23 Maret 2024 - 12:54 WITA

Red Spark Kalah Atas Pink Spider di Babak Pertama Playoff, Ko hee-jin : Banyak Kesalahan Terjadi

Berita Terbaru

Buol

Sekda Buka Kegiatan Jambore Kader Posyandu 2024

Minggu, 8 Sep 2024 - 03:26 WITA