Bolmut,News.id – Meski secara umum harga bahan pokok di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) cukup stabil, namun salah satu kebutuhan masyarakat seperti minyak goreng sulit diperoleh masyarakat. Pun jika ada, harganya meroket hingga mencapai angka Rp. 20.000 per kilogram melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang hanya Rp 14.000 per kilogram.
“Sulit kami dapat, kalau pun ada mahal harganya sampai Rp 20.000 per kilogram,” ujar Aminah Gumohung warga Desa Pontak Kecamatan Kaidipang, ditemui Rabu (12/04) kemarin. Padahal saat ini menurut dia masyarakat sedang menjalani ibadah puasa dan menghadapi lebaran Idul Fitri yang tentunya membutuhkan minyak goreng untuk bahan baku kue lebaran.
Terpisah, Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Bolmut Lastrie Ponongoa SE mengakui kelangkaan minyak goreng ini. Meski begitu harga bahan pokok lainya cukup stabil. Bahkan harga cabe rawit masih tergolong murah hanya Rp 30.000 per kilogram. “Jadi dari sejumlah bahan pokok hanya minyak goreng yang mahal dan langka,” ucapnya.
Lebih lanjut dia juga menjelaskan untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng, pihaknya telah mengagendakan operasi pasar murah. “Kami telah mengecek pasokan minyak goreng di sejumlah agen di Sulut, tapi hasilnya nihil. Sehingga kami mencari informasi lainya ternyata di Kabupaten Pasang Kayu Sulawesi Barat ada stok minyak goreng. Saat ini stok sudah dalam perjalanan menuju Bolmut,” jelas Ponongoa.(satrin)