Jakarta, dotNews.id – Megawati Soekarnoputri menyebut tak ada survei yang gratis termasuk survei mengenai hasil pemilihan presiden (Pilpres).
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan ini menyatakan dirinya paham statistik dan survei.
“Saya dulu belajar statistik. Saya tahu loh, sebenarnya beneran survei atau enggak loh. Kedua, apa iya gratisan loh disurvei. Kayaknya enggak, loh. Mana ada survei mau gratis,” ungkap Megawati usai pertemuan dengan PPP, Minggu (30/4/2023), dikutip Liputan6.com
Atas dasar itu, dia meminta media turut membantu memberikan pendidikan politik pada masyarakat Indonesia, terkait survei yang kini menjamur.
“Jadi tolong deh buat pembelajaran untuk masyarakat Indonesia. Pasti ini enggak mau masuk loh kata-kata ini. Kalian itu sebenarnya bagian media yang beri pelajaran kepada rakyat, untuk bangsa,” tandas Mega.
Sebelumnya, Megawati mengungkapkan sudah banyak tokoh mengantre untuk menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo. Mega menyebut jumlahnya sekitar 10 nama.
“Banyak kok, saya sudah punya di sini. Berapa tuh, 10 apa. Lebih. Ya nanti kan mengerucut sendiri. Tetapi oleh pikiran saya,” ujarnya.
Megawati enggan menyebutkan salah satu nama yang berpotensi menjadi cawapres Ganjar.
“Orang yang disebut kok cuma satu. Kan tadi bilang, ini kereta saya ini sudah banyak yang mau naik. Jadi ya tunggu saja lagi,” ucapnya.
Mega menyebut masih akan diperhitungkan masak-masak dahulu. Untuk itu ia meminta semua pihak bersabar. Apalagi, kata Mega, jadwal pendaftaran paslon masih panjang yakni 22-29 Oktober 2023.
“Kalau maunya besok, saya hitung hitung dulu dong,” kata Mega.
Megawati mengatakan saat ini perlu berkontemplasi dan merenung terlebih dahulu, sama dengan yang ia lakukan saat sebelum mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.
“Waktu saya di Batu Tulis kan ada sebutan kontemplasi. Jadi nanti mungkin merenung dulu, kontemplasi lagi. Tetapi satu loh tujuan saya Indonesa raya,” kata dia.
Saat ini, lanjut Mega, banyak tokoh yang mengantre ingin menjadi cawapres Ganjar. Untuk itu ia meminta semua pihak termasuk PPP bersabar.
“Saya tadi sudah bilang ke Pak Mardiono, tunggu ya pak, karena kayak-kayaknya banyak yang antre ya,” pungkas Megawati.(**)