JAKARTA, dotnews.id – Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu tak memungkiri bahwa kekerasan terhadap wartawan masih menjadi salah satu momok kerawanan yang akan ditemui pada tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.
“Kerentanan wartawan mengalami kekerasan dalam konteks pemilu menjadi urgensi mekanisme respons pencegahan dan
penanganan,” kata Ninik dalam sambutannya di Anev dan Koordinasi Fungsi Kehumasan Divisi Humas Polri, Jakarta, Selasa (21/11/23).
Disebutkan Ninik, diperlukan adanya dorongan pembentukan mekanisme perlindungan wartawan dari kekerasan, termasuk dalam konteks pemilu. Sebab, peran media memiliki arti penting dalam kelancaran dan terwujudnya Pemilu 2024 yang damai.
“Perlu juga adanya peningkatan literasi pers, pemda, APH, dan masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, sejak awal 2023 ini, Dewan Pers juga telah menerima berbagai aduan pengahalang-halangan kebebasan pers yang dilakukan aparat, partisipan partai politik, dan orang yang tidak dikenal.
“Hal itu harus menjadi atensi agar tidak semakin banyak terjadi di tahapan pemilu ini,” pungkas Ninik.(rap)