BOLMUT, dotnews.id – Dampak kenaikan beras secara nasional juga ikut dirasakan masyarakat Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) pada umumnya.
Meski Bolmut adalah salah satu daerah lumbung padi di Provinsi Sulawesi Utara, namun tak menutup kemungkinan jika daerah tersebut juga ikut merasakan melonjaknya harga beras.
Kepada wartawan, Dinas Pertanian Bolmut melalui Kepala Bidang Pertanian Syafrudin Pontoh mengatakan, ada beberapa penyebab sehingga Bolmut harus ikut merasakan kenaikan harga beras.
“Yang pertama ada faktor alam el nino masih melanda Indonesia bil khusus Bolmut. Dan yang kedua para petani kita saat mengalami kekurangan alat panen padi sawah,” ujar Syafrudin, Senin (26/02/2024).
Diterangkannya, saat ini khusus untuk Kecamatan Pinogaluman Bolmut, tengah melakukan panen padi sawah dengan luasan lahan sebanyak 600 hektar.
Kendala yang ada, kekurangan alat panen sehingga berdampak pada 30 persen dari hasil panen padi di Pinogaluman.
“Hampir setengah hasil panen kita harus terbagi ke luar daerah, sebab rata-rata para petani kita yang ada di Pinogaluman menggunakan alat panen dari Provinsi Gorontalo,” ungkapnya.
Fakta inilah yang menjadi temuan kita di lapangan. Sehingga dengan begitu para petani berharap pemerintah daerah dan Pemprov Sulut agar dapat memperhatikan kurangan Alsintan Combine Harvester atau alat panen padi.
“Sudah menjadi kejadian setiap tahun alat panen berkurang banyak yang rusak,” sebut Syafrudin.
Disisi lain Syafrudin meyakini jika harga beras di Bolmut akan terjadi penurunan.
“Dapat dipastikan untuk harga beras kita akan turun, jika lima wilayah Bolmut sudah melakukan panen sawah padi. Saat ini yang tengah melakukan panen ada di Kecamatan Pinogaluman. Selanjutnya memasuki awal Puasa Bulan Ramdhan Kecamatan Kaidipang dan Bolangitang, dan selanjutnya ada di Kecamatan Bintauna dan Sangkub itu pada memasuki perayaan Lebaran Idhul Fitri nanti,” pungkasnya.(**)