Arim Nasim Sebut, Pembangunan Smelter Kamuflase Tambang Terus Dikelola Asing

Rabu, 28 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peninjauan pembangunan smelter tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara dan PT Freeport Indonesia, oleh Presiden Jokowi. kominfo

Peninjauan pembangunan smelter tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara dan PT Freeport Indonesia, oleh Presiden Jokowi. kominfo

Jakarta, dotNews.id – Progres pembangunan smelter tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara dan PT Freeport Indonesia, mendapat pengecekan langsung Presiden Jokowi.

Presiden berharap pembangunan dua smelter ini rampung pada Mei 2024. Menurutnya, jika dua smelter ini rampung, maka Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah.

“Kalau dua perusahaan ini selesai smelternya, artinya kita tidak ekspor lagi bahan mentah tembaga,” ujarnya di acara groundbreaking pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur seperti disiarkan di kanal Sekretariat Presiden, Selasa (20-6-2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara menanggapi itu, Pakar ekonomi Dr. Arim Nasim menilai, pembangunan smelter hanyalah kamuflase agar tambang terus dikelola asing.

“Sebenarnya ini bentuk kamuflase agar tambang itu terus dikelola oleh swasta asing, agar tidak terlalu kentara seolah-olah kalau tanpa smelter yang menikmati itu langsung asing. Bahan mentah langsung diekspor, sementara setelah ada smelter bisa diolah dulu di dalam negeri kemudian baru hasilnya di ekspor,” tuturnya di Kabar Petang, “Blak-Blakan Bahaya di Balik Proyek Smelter” melalui kanal Khilafah News, Ahad (25/6/2023).

Menurutnya, akar masalah utama pengelolaan sumber daya alam itu bukan pada bahan baku ini diekspor langsung atau diolah dulu di dalam negeri.

“Akar masalah utamanya adalah siapa yang memiliki, menguasai, dan menikmati sumber daya alam itu,” jelasnya.

Nasim tidak menampik adanya sedikit keuntungan dengan dibangunnya smelter ini, tetapi kalau berbicara manfaat dan siapa yang menikmati, tidak ada perubahan signifikan.

“Selama barang tambang, baik nikel, emas, maupun batu bara itu dikuasai oleh swasta, baik lokal maupun asing maka yang akan banyak menikmati hasilnya itu bukan rakyat, bukan negara, tapi para kapitalis. Itu masalahnya!” bebernya.

Nasim menilai, hilirisasi yang antara lain melalui pembangunan smelter justru berdampak buruk terhadap penerimaan negara karena negara memberikan royalti 0% kepada perusahaan yang membangun smelter, serta diberikan izin perpanjangan kontrak.(**)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Viral Jalan Desa Ponipingan Di Tanami Warga Dengan Pohon Kelapa, Ini Penjelasan Dinas PUPR👇👇👇
Kian Marak Palaku Pencurian Ikan Dengan Cara Melakukan Pemboman Di Laut Buol
Putri Gona Nender Dapat Dukungan Pj Bupati Bolmong di Ajang Putri Indonesia 2024
Disebut akan Naik, Segini Iuran BPJS Kesehatan Berlaku 12 Agustus 2024
PWI Bolmong Tegas Tolak Rencana Kongres Luar Biasa
Polri Akan Gelar Wayang Kulit Lakon “Tumurune Wiji Sejati” Nanti Malam
Bawaslu Miulai Endus Kades Tak Netral Jelang Pilkada 2024
Masa Jabatan Diperpanjang, Kades di Karanganyar Ramai-ramai Sekolahkan SK 👇👇👇

Berita Terkait

Rabu, 25 September 2024 - 16:55 WITA

Viral Jalan Desa Ponipingan Di Tanami Warga Dengan Pohon Kelapa, Ini Penjelasan Dinas PUPR👇👇👇

Selasa, 24 September 2024 - 13:49 WITA

Kian Marak Palaku Pencurian Ikan Dengan Cara Melakukan Pemboman Di Laut Buol

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:25 WITA

Putri Gona Nender Dapat Dukungan Pj Bupati Bolmong di Ajang Putri Indonesia 2024

Senin, 12 Agustus 2024 - 13:51 WITA

Disebut akan Naik, Segini Iuran BPJS Kesehatan Berlaku 12 Agustus 2024

Minggu, 28 Juli 2024 - 22:55 WITA

PWI Bolmong Tegas Tolak Rencana Kongres Luar Biasa

Berita Terbaru

DAERAH

Bawaslu Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif

Jumat, 11 Okt 2024 - 00:22 WITA