BOLMONG| NewsLine.id – Petani di Desa Toraut Utara Kabupaten Bolaang Mongondow(Bolmong) Sulawesi Utara (Sulut) mengeluhkan anjloknya harga jual jagung di awal panen. Kondisi itu membuat petani merugi lantaran biaya keperluan tanam, yakni mulai dari pupuk hingga racun hama justru semakin makin mahal.
“Ini kita sudah mulai panen. Namun harga jual jagung saat ini Rp 4,200 per kilogram belum di potong kadar air 15% ucap Amin kepada media Newsline.id salah seorang petani jagung di Desa Toraut, Kecamatan Dumoga Barat, Sabtu (04/5/2024)
Amin mengatakan sebelumnya harga harga jual jagung di kisaran Rp 6000 sampai Rp 5,700 per kg. Namun kini harga jualnya anjlok di harga Rp 4200 per kg.Sementara harga pupuk non subsidi makin mahal. Kondisi ini membebani petani karena biaya operasional yang makin tinggi.
“Harga gudang sangat dibawa karena potongan air pun begitu tinggi,Bayangkan standar harga gudang 4200 dan potongan air mulai dri 15% sampai 38%.Maka apalagi yang akan di dapatkan petani.
“Karenanya kami memohon kepada pemerintah agar bisa melihat kondisi petani agar bisa menyesuaikan harga,”ungkap amin
Tak sampai di situ,harga yang sangat dibawa,petani pun sangat susah mendapatkan Pupuk yang murah karena di pasaran pupuk sampai dengan angka jual 2.600.000. Bibit milu pun demikian,harga di pasaran sangat mencengkik petani.
“Kami ini hanya berharap ke pemerintah agar menambah alokasi pupuk subsidi bagi petani,” harap Amin
Petani lainnya di Desa Doloduo,Jamil juga mengeluhkan harga jual jagung turun pada awal panen ini. Hanya diharapkan pemerintah segera turun tangan menstabilkan
“Semoga pemerintah bisa turun mengintervensi soal harga jual jagung ini. Torang rugi besar kasian,” ucapnya.
Sementara itu Kadis Pertanian Bolmong Tonny S.Toligaga,S.Pt, MP saat di konfirmasi melalui Via WhatsApp belum menanggapi namun begitu upaya konfirmasi terus di lakukan.