Bolmut, dotNews.id – Harapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong Utara (Bolmut), untuk mewujudkan permintaan masyarakat terkait ketersedian akses jembatan penghubung Goyo, di Desa Keymanga, Kecamatan Bolangitang Barat, dipastikan pupus sudah.
Hal ini lantaran pembangunan jembatan tersebut baru mencapai 30 persen, sedangkan batas waktu pekerjaan telah mepet atau berakhir pada bulan November 2023. Kalau tuntas 100 persen, dipertanyakan kualitas pekerjaannya.
Terinformasi waktu pelaksanaan pekerjaan pembangunan jembatan gantung Goyo ini terhitung 240 hari, sejak ditetapkan kontrak kerja tanggal 17 Maret 2023. Namun entah mengapa hingga pertengahan Bulan Oktober ini progres pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak pelaksana CV Prima Sakti baru mencapai 30 persen.
Atas hasil progres capaian ini, anggaran sebesar Rp 8,5 miliar yang didatangkan Pemkab Bolmut untuk pembangunan jembatan Goyo ini, dapat dipastikan tak bisa dimanfaatkan alias embang begitu saja akibat ulah CV Prima Sakti yang tak beres menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Desa Keymanga, Kecamatan Bolangitang Barat, kepada wartawan membenarkan jika pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut mengalami keterlambatan.
Penyebabnya, pihak pelaksana CV. Prima Sakti, melaksanakan pekerjaan pada Bulan Agustus 2023, padahal jelas-jelas disitu tertera kontrak pekerjaannya dilaksanakan sejak tanggal 17 Maret.
“Hal inilah yang menjadi pemicu lambatnya pekerjaan pembangunan jembatan goyo. Ditambah lagi dalam proses pelaksanaan pekerjaan hanya ada 9 orang pekerja,” kata masyarakat Keymanga, yang diaminkan Kepala Desa, Iwan Ege, Jumat (13/9/10/2023).
Menanggapi hal ini Penjabat Bupati Bolmut Sirajudin Lasena SE MEc Dev mengatakan, akan melakukan laporan ke pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, terkait hasil progres capaian pembangunan jembatan penghubung Goyo – Desa Keymanga ini.
“Ini bahaya dan tak bisa didiamkan. Untuk itu saya bersama Kepala Dinas PUTR Bolmut akan segera melaporkan hasil lapangan ke BPJN Sulut dan berkoordinasi, agar anggaran yang diperjuangkan untuk masyarakat ini tidak menjadi mubazir,” kata Sirajudin, ketika mengunjungi lokasi pembangunan jembatan Goyo, Jumat Sore.
Bupati pun mengaku kecewa atas hasil yang diberikan oleh pihak pelaksana yang terkesan seenaknya dewe, melaksanakan pekerjaannya tanpa memperhatikan waktu, kualitas dan tanggungjawab.
“Jembatan ini menjadi akses penghubung bagi masyarakat dalam beraktifitas. Begitu juga dalam melakukan mobilisasi hasil pertanian dan perkebunan. Jadi jangan dianggap sebelah mata,” ketus Sirajudin.(rap)